Pengarang: John Grisham
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Widya Kirana & Diniarty Pandia
Cover: Marcel A.W.
Jumlah Halaman: 479 Halaman
Terbit: Cetakan keempat – September 2006
Segmen: Dewasa
Genre: Legal Drama (Hukum), Mystery, Realistic Fiction
Rate: ★★★½
Beli obralan Rp 20.000 (sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu)
Premis: Bisakah kaum miskin menang melawan mereka yang kaya dan berkuasa?
Di sisi lain, kelemahan buku ini (mungkin) terasa terlalu menggurui, karena masalah sosial yang diangkat oleh penulis. John Grisham seolah ingin agar kita menyisihkan apa yang kita punya dan menolong mereka yang kekurangan. Selain itu buku ini mempunyai narasi yang panjang, karena harus menjelaskan mengenai tempat-tempat di mana para gelandangan biasa berada. Itulah salah satu sebab, saya menyelesaikan buku ini cukup lama (mulai tanggal 11 Maret, baru selesai tgl 23 Maret, padahal ketebalan bukunya sedang-sedang saja). Selain tentu saja banyak distraksi lain yang bikin saya menunda baca.
Untuk drama hukumnya sendiri, ternyata tidaklah sebanyak yang saya duga. Dan bila baca catatan penulis di akhir bab, saya sadar kalau awal-awal John Grisham hanya ingin mengangkat seputar dunia gelandangan bukan ke bagian hukumnya, dan bagian kasus dan hukum sendiri ditambahkan atas saran editornya. Karena itulah buku ini baru terasa seru menjelang 1/3 bab-bab terakhir, karena proses persidangan sudah dimulai. Sedangkan 2/3 bab lebih seputar dunia gelandangan dan usaha-usaha menemukan bukti atas kasusnya (however, this book is still a mystery genre). Dan untunglah, saya suka endingnya.
Saya sempat bingung dengan beberapa istilah hukum macam litigasi, litigator, paralegal. kalau dari yang saya tangkap, litigator ini seperti pengacara untuk kasus perdata. Sedangkan paralegal seperti asisten pengacara tapi mereka tidak ada ijin untuk praktek hukum sendiri, jadi mereka bekerja di bawah pengacara. Seandainya saja ada catatan kaki untuk semua jabatan dalam dunia hukum tersebut.
Secara keseluruhan, The Street Lawyer oke saja menurut saya. Bukan jenis buku yang saya harapkan bisa membuat dunia hukum tampak keren di mata saya, karena menurut saya buku ini lebih didedikasikan untuk para tuna wisma daripada membahas dunia hukum itu sendiri. Mulanya saya ingin membaca The Pelican Brief yang banyak mendapat sanjungan di gutrits, tapi saya sengaja menyimpannya karena saya memiliki motto, “save better book for later” hehehe.
Eniwei, saya masih ingin membaca buku-buku Mr Grisham lain yang recommended, selain Pelican Brief, banyak yang merekomendasikan A Time To Kill, The Firm, The Client. Ah tampaknya meski banyak timbunan, wishlist saya tentang buku akan selalu ada dan ada 🙂
Buku ini saya ikut sertakan untuk John Grisham Readalong For March yang di host oleh Books To Share.
Review ini juga untuk Reading Challenge: