BOOK REVIEW : INDIGO BLUE (COMANCHE SERIES #3)

✮✮✮
Judul Buku : Indigo Blue (Luka Hati Indigo)
Pengarang : Catherine Anderson
Penerbit : Dastan Books
Penerjemah : Ersa Atika Sari
Jumlah Halaman : 428 Halaman
Segmen : Dewasa
Genre : Historical Romance, western

Sinopsis (dari cover belakang buku) :

Di balik kecantikan dan keliarannya, Indigo Wolf memiliki luka emosional yang dalam dan menyakitkan akibat sebuah pengkhianatan di masa lalu. Ia pun dengan tegas menciptakan batasan antara dirinya dan para pria, terutama pria kulit putih. Sampai Jake Rand masuk ke kehidupannya.

Kedatangan Jake ke Wolf’s Landing dengan menyamar sebagai mandor tambang milik Hunter Wolf adalah untuk menyelidiki usaha sabotase yang dilakukan ayahnya sendiri. Tanpa terduga, di sana ia justru langsung tertarik pada Indigo dan terjebak dalam kewajiban untuk menikahi Indigo demi menyelamatkan reputasi gadis itu.

Hati Indigo tercabik karena ia terpaksa mematuhi hukum adat Comanche yang memerintahkannya untuk tunduk pada lelaki yang menikahinya. Ia juga takut kalau Jake akan merendahkan serta memperlakukannya sama seperti pria kulit putih yang lain setelah mereka menikah. Sementara itu, pergolakan batin Jake sendiri terus menyiksanya karena rahasia yang disimpannya dari keluarga Wolf. Akankah Indigo bersedia membuka hatinya bagi Jake? Sanggupkah Jake menanggung risiko jika kebenaran yang disembunyikannya itu terungkap?

My thought (ada sedikit spoiler) :

Okay, this is my review, kayaknya mungkin sekarang gini aja saya bikin review:

Like :
1. The guy is sweet, beneran, cowoknya baik & pengertian banget sebagai husband, karena ngga semua novel harlequin dan HR itu cowonya pengertian lho, banyak yang brengsek malah.

2. Buku pertama dari comanche series yg indiannya dari pihak perempuan (2 sebelumnya laki-laki), jadi bisa tambah pengetahuan bagaimana seorang comanche berperan sebagai istri yang harus tunduk pada suami dengan absolut.

3. Seperti semua HR bisa belajar tentang adat istiadat masyarakat Amerika pada tahun 1800-an, dimana wanita dan pria baik-baik bisa langsung menikah untuk menyelamatkan reputasi gara2 kelamaan berdua (misal pergi berdua pada malam hari dan baru balik subuh walaupun ngga ngapa-ngapain).

Dislike :

1. Oke, cowonya emang baik banget sama istrinya, tapi saya rada terganggu dengan statusnya yang udah terikat atau tunangan sama cewe lain waktu dia menikahi istrinya, dan dia merahasiakan statusnya ini sampai akhirnya terbongkar sama istrinya, bukan karena dia mengakuinya (memang dia mengakui tapi lebih karena didesak sama istrinya). Terlepas dari cinta atau nggak dan mungkin tunangan atau pacaran ngga penting karena belum sah, dan bukan hubungan resmi seperti pernikahan. Tapi tetep aja rasanya gimana githu, kalau misalnya kita dipihak cewe yang ditinggalan, pasti patah hati, tiba-tiba pacar atau tunangan kita yang alasannya pergi berlibur, tau-tau pas balik udah jadi suami orang. (faktor zodiac Mars ada di Libra, bikin saya berusaha selalu mencari solusi yang adil bagi semua pihak, Libra itu kan lambangnya timbangan)

2. Di pertengahan, saya harus “ngepush” diri saya buat selesaikan bukunya, soalnya plot terasa datar, it’s just about sexual tension (oya ini romance novel, jadi wajarkan, seperti sambel itu pasti pedas, so why I must complain? but still, why guys in HR novel always think about sex when they see their women) atau lebih tepatnya tentang Jake yang terus berfantasi sexual tentang istrinya. (Benernya dia udah berfantasi sexual sejak pertama kali bertemu). I don’t know, I just feel woman is like object in this story. 

Kesimpulan : Comanche Moon is still the best series of all. Sure there is still the 4th book but I think it wouldn’t be so much different with the 2nd and 3rd series. 

BTW I didn’t say this book is bad, it’s nice book, have nice & sweet story, I think the point of the story are about prejudice because of their different race. Well, I think every prejudice have reason.

Udah ah, break dulu dari romance, mood mulai ngantuk dengan cerita romantis mabuk kepayang, balik lagi baca YA dan genre lain.

BOOK REVIEW : COMANCHE HEART (COMANCHE SERIES #2)

✮✮✮
Judul Buku : Comanche Heart (Akhir Penantian)
Pengarang : Catherine Anderson
Penerbit : Dastan Books
Penerjemah : Nila Suri
Jumlah Halaman : 480 Halaman
Segmen : Dewasa
Genre : Historical Romance, Western


Sinopsis (dari cover belakang buku) :

Lima belas tahun yang lalu, Amy Masters jatuh cinta dan bertunangan dengan Swift Antelope. Swift adalah pemuda Comanche yang membantu Amy mengatasi traumanya terhadap gerombolan comanchero yang menculik dan memperlakukannya secara brutal. Namun, perang suku Comanche kemudian memisahkan keduanya. Dan pahitnya kehidupan bersama ayah tirinya yang kejam di Texas mendorong Amy pergi ke Oregon, untuk melupakan mimpi buruknya.

Swift yang bermaksud menjemput Amy setelah perang usai, patah hati ketika Henry Masters, ayah tiri Amy, mengatakan bahwa wanita yang dicintainya itu telah meninggal dunia. Dengan perasaan tak menentu, Swift berkelana meninggalkan Texas dan bergabung dengan gerombolan comanchero.

Setelah muak dengan kehidupan comanchero, Swift memutuskan untuk memulai hidup baru di Wolf’s Landing. Ia terkejut sekaligus gembira mendapati Amy di sana, meskipun wanita itu sudah banyak berubah. Amy bukan lagi gadis bersemangat yang dikenal Swift, melainkan wanita yang terperangkap dalam dunianya sendiri. Ketakutan Amy terhadap comanchero telah membuat hatinya mengeras terhadap semua pria, termasuk Swift yang pernah dan masih dicintainya. Akankah cinta mereka bersemi kembali? Apakah Swift akan terus memperjuangkan cinta mereka setelah ia mengetahui rahasia terpendam yang mengubah Amy menjadi wanita yang sekarang ini?

My thought :

Adakalanya saat saya merasa jenuh dan bosan baca genre YA dan fantasy, maka saat yg terbaik adalah dengan guilty pleasure baca novel-novel romens dewasa (tapi belum sampai erotica sih, mungkin kapan-kapan :P) dan salah satu alasan kenapa novel romens adalah genre yang populer sepanjang masa, karena hampir setiap wanita selalu memimpikan kisah cinta yang indah dalam hidup mereka, lebih tepatnya harapan akan ksatria berkuda dan pangeran impian. 

Saya menyukai Comanche Moon, dan karena itulah saya langsung memutuskan untuk membaca juga lanjutannya dan berharap  setidaknya, cerita sekuelnya bisa menyamai Comanche Moon. Adalah sekuelnya yaitu Comanche Heart. Maka setelah penantian lama karena tunggu diskonan, buku ini saya beli juga dan inilah yang saya rasakan :

Romance novel standar. Tidak seperti prekuelnya yang emosional, menegangkan, sadis sekaligus indah (sadis sekaligus indah? saya bukan membahas tema BDSM yah). Comanche Heart dibawah harapan saya. Tapi bukan berarti ceritanya jelek atau tidak bagus, hanya saja, kisah Swift & Amy sangat khas buku-buku harlequin. Mungkin bagi penyuka kisah yang romantis, ringan dan manis, buku ini sangat cocok. Tapi kalau mencari kisah cinta yang bikin termehek-mehek, buku ini biasa aja. 

Ngomong2 soal Catherine Anderson, ngarep ada yang mau terbitin Annie Song, denger2 ini karya Ms Anderson yg paling bagus, dan yang terpenting emosional dan banyak yang termehek-mehek bacanya, hehehe

COMANCHE MOON (COMANCHE MOON #1)

✮✮✮✮
Judul           : Comanche Moon (Ramalan Cinta)
Pengarang : Catherine Anderson
Penerbit     : Dastan
Kuceritakan padamu sebuah kisah cinta yang getir :

Loretta Simpson hidup pada suatu era perang sipil di Amerika, di mana segala sesuatunya serba kacau dan brutal, kedua orang tuanya dibunuh dengan kejam oleh para suku Indian Comanche dan Loretta menyaksikan sendiri bagaimana mereka disiksa dengan sangat sadis sebelum akhirnya dibunuh dan mati. Kejadian itu sangat membekas dalam benak Loretta dan membuatnya mengalami trauma hebat yang mengakibatkan Loretta kehilangan suaranya dan menjadi  bisu. 

Hunter of the Wolf, adalah pemimpin suku Indian Comanche dan dalam sebuah ramalan kuno, ia ditakdirkan untuk menikahi seorang gadis kulit putih agar dapat meneruskan garis keturunan Comanche. Bagi Hunter ini adalah dilema karena ia sangat membenci orang kulit putih yang telah banyak membantai sukunya dan tak terkecuali istrinya yang tengah mengandung anaknya, namun Hunter juga percaya dan menghormati ramalan kuno yang selalu dibicarakan oleh ibunya sejak saat Hunter masih kecil. 

Namun bisakah baik Loretta dan Hunter saling jatuh cinta mengingat masyarakat mereka saling membenci satu sama lain dan baik Hunter dan Loretta sama-sama mempunyai dendam tersendiri. Kesalahpahaman, praduga, prasangka dan tentu saja kebencian dan rindu mewarnai setiap kisah Loretta dan Hunter, mampukan mereka melewati semua itu dan hidup dalam damai?

Kesan saya :

Saya sangat suka sama hisrom yang satu ini. Saya  senang, Catherine Anderson tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak mengubah novelnya saat sang pengarang mencari penerbit untuk menerbitkan karya ini. Comanche Moon memang masuk kategori novel romantis  dan  untuk beberapa kategori seperti alpha male hero dan virgin heroine plus sexual tension pasti ada tapi, yah lebih tepatnya tapinya sangat banyak. Pertama, meskipun ini novel romantis tapi ceritanya sangat pahit (oh Amy). Kedua, banyak adegan kekerasan (termasuk perkosaan) dalam buku ini (secara settingnya era perang sipil githu lho). Ketiga, terlalu menguras emosi untuk novel romantis. 

Hehehehe, kalau alasan ketiga itu justru yang bikin saya suka, secara saya suka cerita romantis yang deep and emotional. Cahterine Anderson pun bilang kalau banyak batasan-batasan dalam menerbitkan novel romantis, karena itu bagi yang suka cerita romantis yang manis dan menghibur mungkin bakal merasa aneh dan ngga nyaman kalau baca buku ini. Yah semuanya balik ke selera, tapi saya akan tetap rekomendasikan buku ini sebagai 100 novel romantis yang sebaiknya anda baca (terutama bagi yang suka kisah love and hate relationship dan star-crossed lovers)

Sekarang pembahasan mengenai buku ini, yah kalau alasan sukanya saya sudah sebut di paragraf atas, yang pasti cerita cinta di buku mengajarkan

Sometimes loves are sweet and beautiful but sometimes loves also can be painful and hurtful. And true love need sacrifice. 

Itu kesimpulan sotoy ala saya 😀 untuk karakter sendiri saya ngga akan bahas banyak, karena secara garis besar baik hero maupun heroine itu masih stereotype novel-novel romance. Cowonya ganteng, kuat, perkasa, dan dibalik perangainya yang beringas ternyata hatinya lembut. Cewenya masih perawan dan walaupun secara fisik lemah tapi secara sifat keras kepala (yeah she also fall in love with the kidnapper, although at least the kidnapper here already ask permission to take her, but since the girl don’t like it, I still considered it as kidnapping). 

Selain itu saya selalu suka sama hero yang posesif dalam urusan cinta (posesif di sini bukan mengekang kebebasan pasangan tapi mempertahankan hubungan tetap utuh ngga peduli rintangan apapun yang menghadang termasuk dari pasangannya sendiri). 

Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mencarimu dan saat aku menemukanmu, aku tidak akan pernah melepasmu lagi” ~bikin melting aja.