Suatu rumah yang akan selalu membuat saya nyaman.
Suatu rumah yang akan selalu membuat saya betah.
Suatu tempat di mana saya bisa bebas mengekspresikan diri saya apa adanya.
Suatu tempat di mana saya bisa menjadi apapun yang saya inginkan.
Suatu dunia di mana saya tidak merasa terasing karena saya merasa berbeda.
Suatu dunia di mana saya bisa bertualang bebas tanpa kekangan.
Mungkin sebagian orang yang membaca ini, akan mengira saya lebay. Yah, saya terima saja julukan apapun, karena memang begitulah adanya arti blog ini untuk saya. Suatu tempat pelarian dari penjara yang bernama dunia nyata. Selama ini saya tidak pernah serius dalam menekuni bidang apapun karena saya selalu merasa diri saya tidak berbakat apapun dan sekarang yang ada hanyalah REGRET. Tapi waktu tidak bisa dibalik. Menyesal berkepanjangan pun tidak ada gunanya.
Karena itu, saya berjanji sekiranya untuk satu hal saya ingin serius dan sepertinya yang paling mudah bagi saya adalah lewat tulisan. Tapi tulisan apa? Jelas menulis fiksi pun, saya selama ini juga kurang konsisten dan tergantung mood. Akhirnya yang tampak paling mudah bagi saya ada ngeblog. Karena ngeblog itu lebih seperti mengungkapkan ekspresi akan apa yang kita rasakan akan sesuatu.
Awalnya, saya tidak punya gambaran akan membuat blog buku. Lady Storytelling awalnya hanya berisi omongan ngalor ngidul nggak jelas tentang opini bebas saya terhadap apa saja. Tapi rasanya kalau cuma ngalor ngidul gak jelas, maka akan seperti yang sudah-sudah yaitu tidak diseriusi karena tidak mempunyai arah atau tujuan yang jelas. Lalu saya banyak melihat beberapa teman yang saya follow di twitter suka giveaway buku. Dari sana saya berpikir untuk menjadikan blog ini menjadi blog buku. Dan yang terpenting saya memang suka membaca, sewaktu forum lautanindonesia atau forum Indosiar masih belum karam, saya aktif di pulpen dan sering diskusi mengenai buku-buku kesayangan saya bersama para netizen lain. Setelah itu pindah ke goodreads. Tapi tetap saja di goodreads pun hanya lebih sekedar membandingkan rating. dan menulis opini seadanya. Jadi istilahnya goodreads hanya seperti rumah singgah atau rumah kos.
Lalu saat melihat giveaway dari 2 atau 3 blog buku itulah, saya tahu bahwa blog saya bisa menjadi blog buku (waktu itu postingan gado-gadonya masih belum dihapus). Awal-awal blog saya sepi sekali dan pada mulanya rata-rata semua review saya dicopas dari goodreads (goodreads saya tentunya). Namun sebulan kemudian, saya benar-benar membaca dan langsung mereview di blog bukan goodreads lagi. Untuk membuat pengunjung blog lebih ramai, sebagai nubie, saya coba promosi dengan mengadakan giveaway. Saya ingat, giveaway pertama yaitu pada bulan February-Maret, yang berhadiah novel-novel harlequin lawas (belum modal saat itu, tapi saya bersyukur masih ada yang minat ikutan). Dari sana, beberapa review saya mulai dilirik oleh pengunjung dan saya ingat waktu itu saya diberitahu oleh salah seorang anak BBI, yaitu Yuki Hikari, bahwa ia suka dengan review Warm Bodies saya dan mengusulkan, mengapa saya tidak mencoba bergabung dengan BBI.
Lalu saya pun dikasih link salah satu divisi keanggotaan BBI (seingat saya Mbak Dewi). Dari sana saya memberanikan diri bertanya-tanya, karena selama ini, saya selalu lone wolf atau going solo. Dan tepat akhir Maret 2013, sebelum ultah BBI yang ke-2, saya sudah terdaftar jadi anggota dan tentu saja semua postingan pribadi saya, sudah saya pindahkan ke blog lain. Makanya nomor BBI saya 1303113, yang berarti tahun 2013, bulan ke-3, tanggal 31. Maka postingan-postingan awal pun saya hapus dan saya ganti dengan review buku.
Blog pun saya percantik dengan menambahkan gambar pada background. Dari sana saya sedikit tahu mengenai cara menata layout pada halaman blog. Melihat tulisan-tulisan yang cocok untuk text pada postingan saya, dan menambahkan widget seperti musik dan link ke blog lain.
BTW, saya sendiri nyaris lupa, tapi url blog saya pada awalnya bukanlah lady-storytelling. Setelah saya contek asal-usul blog di awal, url blog saya adalah: http://www.alittledreamergirl.blogspot.com. Agak norak yah? Sebenarnya awalnya saya ingin menamai storyteller tapi ternyata sudah ada yang pakai. Jadilah Lady Sterytelling. Mengapa saya pilih nama itu? Maksud saya sederhana saja. Lady itu pada dasarnya seseorang wanita yang terhormat, baik sikap maupun perilakunya biasanya santun dan terpercaya. Dan saya berusaha untuk tetap bersikap seperti itu meski blog hanya berada di dunia maya. Lalu Storytelling, katakanlah ini impian terpendam saya, agar suatu hari saya bisa menjadi seorang pencerita. Bagi saya reviewer pun seorang pencerita, karena ia menceritakan suatu kisah tentang buku.