SHARE YOUR EXPERIENCE: TIPS BELANJA BUKU SECARA ONLINE

Kembali lagi postingan non review. Postingan non review kali ini saya lakukan karena kadang banyak sekali komen-komen yang masuk dalam review saya dan bertanya di mana sih beli buku yang saya review itu. Kok bisa harganya murah? Terus kadang ada yang bertanya, “Kak, aman tidak kalau belanja di toko buku online?”

Pertama, saya akan menjawab mengenai ‘buku murah’. Biasanya saya suka menuliskan berapa harga buku dan di mana saya membelinya. Namun kalau yang harganya murah sekali, biasanya itu saya ketemu di obralan yang kadang-kadang suka diadakan secara mendadak di Gramedia, jarang sekali toko buku online mengadakan obralan, kalaupun ada hal tersebut sangatlah jarang. Nah untuk obralan saya tidak akan lanjut membahasnya lagi, secara obralan itu bukanlah membeli secara online.
Mengapa memilih belanja secara online?

Ada banyak alasan mengapa seseorang lebih memilih belanja secara online. Saya akan kemukan alasan yang juga menjadi pertimbangan saya lebih memilih berbelanja online.
  1. Diskon. Tak peduli seberapa menarik suatu buku, biasanya harga tetap menjadi pertimbangan utama seseorang membeli buku, terkecuali kita adalah fans garis keras dari seorang penulis. Rata-rata toko buku online memberikan diskon antara 15 – 20% untuk normalnya dibanding bila kita membelinya di toko buku biasa. Kadang  bila suatu toko buku online sedang promo, bahkan diskon tersebut bisa lebih besar lagi, misal 25% – 30%. Namun promo ini jarang-jarang dan juga ada batas waktunya, selain itu biasanya tidak semua items didiskon 30%. Jadi biasanya saya sangat memanfaatkan promo disko 25-30% ini dan bisa membeli 3-5 buku. Walau setelah ditambah ongkir, jatuh diskonnya yah hanya 20% juga. Tapi bagi saya, harga tersebut sudah lebih murah dibanding berbelanja di toko buku sejenis Gramedia. Note: biasanya untuk online saya hanya membeli buku-buku terbitan non Gramedia seperti Gagas Media, Haru, dan lain-lain. Berhubung saya tinggal di Jakarta, saya tidak pernah membeli buku terbitan Gramedia secara online, selain diskonnya cuma sedikit yaitu 15% saja, toko buku Gramedia sering sekali mengadakan book lover time di mana mereka mendiskon 20% untuk buku-buku terbitan Kompas-Gramedia Group. Dan untuk beberapa acara spesial seperti ultah atau Kompas-Gramedia Fair, terkadang diskonnya suka 30%. Selain itu, terkadang Gramedia sering mengadakan shocking sale di mana  kalau beruntung, saya suka menemukan buku-buku lama ataupun agak baru terbit dalam kondisi baik dengan harga teramat miring, seperti 10 ribu – 25 ribu rupiah saja. So keep your eyes for shocking sale. 
  2. Praktis. Beberapa orang terlalu sibuk atau mungkin terlalu jauh jarak tempat tinggalnya dengan toko buku fisik. Maka online menjadi suatu jawaban. Tinggal duduk di depan komputer, klik, bayar lalu buku pesanan kita akan diantarkan. 
  3. Lebih mudah mencari buku yang diinginkan. Bagi sebagian orang (termasuk saya) kadang saya suka bingung sendiri saat belanja di Gramedia dan melihat banyaknya tumpukan buku. Yang ada sering daftar belanjaan bertambah karena kepingin buku ini dan itu dan buku yang rencana kita beli malah akhirnya tidak dibeli dan membeli buku lain. Atau sebaliknya saking bingungnya dengan banyaknya buku-buku akibatnya jadi pusing sendiri dan justru akhirnya tidak jadi membeli. Dengan online, kita bisa fokus mencari buku-buku yang kita inginkan saja dan bisa juga sambil browsing untuk menambah buylist, siapa tahu ketemu buku menarik. 
  4. Mencari buku-buku langka atau lama yang sudah tidak dijual di toko buku. Oke, mungkin alasan nomor 4 ini agak beda kasus. Tapi intinya tetap belanja online. 

Memilih Toko Buku Online

    Postingan saya tidak berbayar, jadi saya tidak ada maksud beriklan mengenai beberapa toko buku online. Mungkin beberapa pembaca ada yang bingung dalam memilih toko buku online. Sejujurnya untuk saya pribadi, saya termasuk yang tidak terlalu sering belanja online. Apalagi sejak Gramedia banyak menggelar shocking sale sejak tahun 2013 kemaren. Namun shocking sale itu untuk saya pribadi sifatnya hoki-hokian. Kalau beruntung, saya bisa mendapat buku yang saya cari dengan harga miring namun tidak selalu. Selain itu saya bukan termasuk yang ‘gigih’ dalam mencari buku-buku yang susunannya sudah berantakan. 
    Ini adalah beberapa toko buku online yang pernah saya pakai jasanya:
    1. Bukabuku. Saya lumayan sering memesan dari bukabuku. Katalog bukabuku termasuk yang lengkap, selain itu untuk buku-buku dengan distributor Agro Media (Gagas Media, Haru, Bukune), bukabuku memberikan diskon bukan 15% tapi 20%. Untuk yang tinggal di Jakarta bahkan bisa memesan dengan COD (Cash on Delivery). 
    2. Bukukita. Saya sangat jarang memesan di bukukita, namun bukukita salah satu TB online yang juga sering memberikan point saat berbelanja.
    3. Inibuku. Dulu saya lumayan sering memesan di inibuku karena bisa COD.
    4. Bookoopedia. Saya hanya sekali memesan di sini dan itu pun karena sedang ada promo :D. Coba bookoopedia memberikan diskon seperti TB online lainnya.
    5. Bukubukularis. Berbeda dengan beberapa TB online lain yang lebih fokus pada self-online dengan browsing di web toko, maka bukubukularis gencar promosi di twitter (@bukubukularis), beski BBL mempunyai alamat web juga, tapi promosi mereka lebih gencar via twitter. Dan yang saya suka dari bukubukularis adalah komunikatif. Jadi tinggal tanya buku apa yang kita cari, mereka akan langsung beritahu ada atau tidaknya dengan respon yang cepat. Enaknya juga, saat online, kita bisa bertanya tanpa batasan jam kerja, jadi tengah malam pun tetap dijawab.
    6. Grazera. Toko buku online milik jaringan TB Gramedia ini terkadang suka mengadakan promo menggiurkan (misal diskon 30-50%) untuk item tertentu, saya biasanya memfollow twitter mereka untuk informasi.
    7. Gramediaonline. Salah satu TB online milik grup KKG.
    8. Bukumoo123. TB online yang berbasis di fb ini bersifat personal dan lebih mengkhususkan pada alasan nomor 4. Yaitu mencari buku-buku yang sudah langka atau lama. Pastikan add bukumoo di fb kalau mau berbelanja.
    9. Opentrolley atau periplus. Khusus yang mau mencari buku-buku import.

    Itu adalah beberapa yang pernah saya pesan, ada juga beberapa yang mau saya coba seperti Bukuku Bukumu, atau pengenbuku.

    Penting diperhatikan
    Saat berbelanja online di toko manapun (termasuk yang saya sebutkan di atas), untuk menghindari kekecewaan, ada baiknya untuk memerhatikan beberapa hal berikut:

    1. Ketersediaan stock. Beberapa TB online mencantumkan nomor telepon customer servicenya. Ada baiknya menelepon CSnya dulu untuk memastikan apakah buku yang kamu cari ada atau tidak. Terlebih apabila di situsnya tidak dicantumkan ready stock. Bahkan bila dicantunkan ready stock sekalipun bisa saja salah, entah karena miskomunikasi antara web admin dengan orang gudangnya ataupun belum sempat di update. Karena sering kejadian, uang sudah dibayar lunas, ternyata stock tidak tersedia, meskipun pada akhirnya direfund, tapi sebagai customer pasti sudah merasa capek dan buang waktu karena harus terus follow up pesanannya.

    2. Hati-hati promo. Terkadang TB online suka mengadakan promosi beberapa buku dengan diskon yang sangat menggiurkan, misal 70%. Saya menyarankan untuk memastikannya dulu dengan cara menghubungi CS-nya baik lewat telepon atau email, apakah promo tersebut masih berlaku. Karena terkadang beberapa toko buku online suka tidak update mengenai promo ini. Misal di situsnya bilang promo 70%, tahu-tahu pas sudah dibayar lunas, ternyata buku masih belum dikirim dengan alasan uangnya kurang. Dan saat dihubungi CS-nya hanya bilang kalau prmo 70% off sudah tidak berlaku dan kembali menjadi 20% off. Jengkel kan? Pasti, karena bahkan customer tidak diinformasikan dan malah pihak customer yang menghubungi si CS. Karena itu, saya menghargai TB online yang rajin dan komunikatif.

    Dua itu saja sih yang utama, silakan kalau mau sharing yang lain. Untuk masalah pengiriman, saya tidak akan bahas, karena sudah tugas dari jasa kurir.

    Note:
    Toko buku yang saya bahas adalah toko buku yang memang spesialisasi bisnisnya sudah jelas. Saya tidak akan membahas yang membeli kolpri alias koleksi pribadi, karena untuk yang ini, memang hanya berlandaskan kepercayaan saja (kebetulan saya juga salah satu yang suka menjual kolpri)

    Pengalaman jelek?

    BTW, pernah tidak, saya dapet pengalaman jelek dari belanja online? Jawabannya pernah. Bukan ditipu tapi lebih ke servis atau pelayanan yang kurang enak. Karena orderan saya diabaikan hingga 1 bulan padahal uang + ongkir sudah dibayar lunas, dengan alasan beberapa buku sedang out of stock (katakanlah buku A dan buku C, sedangkan stok buku B dan D ada). Dan giliran stok buku A dan C datang, masa stok buku B dan D-nya habis, lha memang tidak direserve dulu waktu saya sudah konfirmasi lunas. Setelah marah-marah panjang lebar di email, mendadak semua stock buku yang saya pesan ada dan langsung diantar dengan jasa kurir ‘sehari pasti sampai’ dan sebagai bentuk permintaan maaf, saya dapat buku gratis. Yah meskipun pada akhirnya mereka memperbaiki kesalahannya, saya sudah terlanjur malas untuk berbelanja lagi di sana. Saya tidak akan sebut nama toko bukunya, tapi saya kapok berbelanja online di sana.

    Nah, bagaimana dengan kalian? Apa kalian punya pengalaman kurang enak saat berbelanja online? Atau sebaliknya pengalaman menyenangkan?

    JUNE N JULY N AUGUST SUMMER’S READING.

    Selamat datang musim panas. Lihatlah bioskop yang sejak akhir April sudah menjebol dompet para movie goers dengan serangkaian film-film blockbuster khas musim panas. Walau kalau menurut zodiac, resminya musim panas dimulai saat zodiac Cancer tiba yang berarti akhir Juni. Eh, ini saya mau ngomongin apa sih, kok dari tadi musim panas melulu, negara Indonesia mah tidak butuh bulan-bulan tertentu untuk musim panas, kecuali Desember-Januari-Februari, nyaris sepanjang tahun, negeri kita selalu panas kok. 
    Yang saya mau bicarakan memang bukan musim panas, tapi karena bacaan 3 bulan saya ini kalau diibaratkan musim itu seperti bacaan musim panas, karena bulan Juni – Agustus itu adalah bulan di mana musim panas berlangsung di negara 4 musim. Karena itu saya mau pilih bacaan yang menyenangkan 😀

    Gambar di atas tidak menentukan urutan baca dan buku bacaan bisa berubah sesuai situasi dan kondisi, mengingat untuk Agustus tema posbar BBI adalah buku dengan tema nusantara atau buku terbitan penulis lokal terbaru. Semoga saja semua buku ini bisa saya baca dalam waktu 3 bulan.
    Berikut adalah list dan alasan mengapa saya memilihnya:
    1. His Majesty Dragon (banyak review bagus soal buku ini dan saya juga penggemar naga). 
    2. How To Train Your Dragon (sebelum nonton filmnya, saya mau baca bukunya dulu).
    3. Insurgent (untuk YA RC dan saya juga penasaran sama nasib Tris)
    4. Ruby Red (udah lama nggak baca novel tentang time travel)
    5. Wonders (kalau diijinkan, saya ingin baca ini untuk tema sick-lit, walau Wonder bukan sick-lit beneran. Sejujurnya saya agak malas baca sick-lit karena cenderung menguras energi saat membacanya, padahal saya termasuk yang mengusulkan sick lit kepada divisi event BBI waktu Desember tahun lalu (_ _”) karena pengen temen bareng baca TFIOS dan Me Before You waktu itu, tapi sepertinya saya kurang cocok sama sick lit
    6. Khokkiri, pinjeman makanya mau cepet dibaca 😀
    7. Hansel and Gretel, salah satu buku yang saya maksudkan untuk posbar Fairy Tales.
    8. Malaikat Jatuh, alasannya sama dengan nomor 6 (buku pinjaman). 
    9. Orang-Orang Tanah, saya berusaha agar tiap bulan minimal ada 1 buku penulis lokal yang saya baca.
    10. Liesl & Po, terkait salah satu RC yang kategorinya judul buku yang huruf depannya sama dengan nama kita. 
    11. Ther Melian Re – Collection, selain alasan yang sama seperti nomor 9, saya memang kangen sama dunia Ther Melian.
    12. Tiga Bianglala, sama dengan alasan nomor 9, walau bisa saja saya mundurkan untuk posbar BBI bulan November (buku dengan judul yang mengandung unsur angka). 
    13. The Yearling, rencana untuk baca bareng dengan Indah dan Riri Hanafi di bulan Juni.
    14. The After Dinner Mysteries, selain terkait salah satu RC yang kategorinya freebies, posbar BBI juga tentang Asian-lit
    15. After D-100, alasannya sama seperti nomor 14.
    16. Miraculous Journey of Edward Tulane, alasannya sama dengan nomor 7. 
    17. The Count of Monte Cristo, alasan sederhana karena mau mengurangi timbunan klasik. 
    18. Casual Vacancy, selain untuk posbar BBI yang bertema masalah keluarga untuk bulan Juli juga terkait kategori salah satu RC, yaitu penulis favorit.
    Yang bikin lega, beberapa bukunya tipis, jadi semoga saya bisa cepat membacanya. 

    WELCOMING BOOKS IN MAY 2014

    Oke, saya memang pernah bilang kalau saya bakal meniadakan book haul. Tapi setelah saya pikir-pikir, dan juga kebetulan baru saja kejadian, rasanya book haul itu perlu sebagai bentuk laporan untuk mengetahui seandainya saya mempunyai buku yang dobel. 

    Tapi kalau dulu namanya buku book haul, sekarang ganti nama menjadi welcoming books. Intinya saya mengucapkan selamat datang kepada buku-buku baru dalam lemari saya yang sudah berjubel penuh, heheheh. (Yang sebenarnya agak problem karena penuh dan butuh space).

    Tampaknya hanya bulan April saja, saya sukses mengerem nafsu menambah buku baru, at least kalau pun ada itu bukan karena saya beli melainkan menang giveaway.

    Untuk April, buku baru yang saya dapat adalah:

    1. Cheer Boy – menang undian GA dari 2014 RC TBRR Pile Mbak Maria
    2. The After Dinner Mysteries – menang dari GA BBI Hop di blognya Dinoy

    Nah itu saja untuk April, jadi saya memang tidak membeli buku apa pun selain pemberian orang. Tapi ternyata niat tinggal niat, bulan Mei, niat berhenti nimbun terpaksa jebol berkat diskon dan obral (emang bahaya tuh diskonan dan obral).

    Untuk bulan Mei. buku yang saya beli lumayan banyak. Dan rata-rata memang semuanya ada di WW (Wishful Wednesday). Jadi memang sudah masuk rencana untuk memiliki buku, tidak semata karena impulsif #ngeles

    Beli gara-gara Book Lover’s Time di Gramedia. Cuma diskon 20% aja sih, tapi yang Edward Tulane memang sudah ngebet mau baca segera.
    1. Miraculous Journey of Edward Tulane by Kate DiCamillo Rp 40.000
    2. What Hapened to Goodbye by Sarah Dessen Rp 51.840

    Sewaktu ke Pluit Village, saya ketemu obralan Gramedia dan mungkin salah satu tangkapan terbaik saya juga ada di PV, yaitu mendapat boxset yang berisi 21 buku 5 Sekawan-nya Enid Blyton. Tempat box-nya memang sudah jelek, tapi buku-buku di dalemnya masih tersegel rapih semua. Kalau saya lihat harga aslinya (Rp 600.000), saya termasuk beruntung bisa mendapatkan boxset langka ini dengan harga miring dan untungnya saya jarang mengumpulkan seri 5 sekawan secara satuan, jadi tidak perlu khawatir bakal banyak yang dobel. Dan setelah ngubek book haul, untunglah hanya ada 1 buku yang dobel, yaitu Ke Bukit Billycock. BTW, saya memang belum pernah baca 5 Sekawan sama sekali, dan dari info-info yang saya baca, 5 Sekawan ini termasuk dari best of Enid Blyton, selain itu mungkin inilah jawaban mengapa saya tidak pernah mengumpulkan secara satuan, karena saya akan berjumpa dengan boxset-nya di obralan, huahahaha #TeoriMaksa

    1. Kumpulan Dongeng Anderson Hard Cover segel Rp 50.000 (dalamnya full color, berharap keponakan saya suka membaca, jadi saya bisa hibahkan buku cantik ini untuk keponakan suatu hari).
    2. Ford County by John Grisham Rp 15.000
    3. BoxSet 21 buku Lima Sekawan by Enid Blyton  Rp 150.000 (Di Pulau Harta, Beraksi Kembali, Minggat,  Ke Sarang Penyelundup,  Ke Sarang Penyelundup, Berkelana, Rahasia di Pulau Kirrin, Memburu Kereta Api Hantu, Nyaris Terjebak, Jo Anak Gelandangan, Rahasia Harta Karun, Sarjana Misterius, Dalam Lorong Pencoleng, Rawa Rahasia, Menyamarkan Teman, Melacak Jejak Rahasia, Ke Bukit Billycock, Rahasia Logam Ajaib, Memperjuangkan Harta Finniston, Karang Setan, Di Pulau Seram, Sirkus Misterius).

    Terakhir, beli di JBF alias Jakarta Book Fair. Kecuali Girls in The Dark yang saya PO dari owlbookstore.
    1. Allegiant by Veronica Roth Rp 45.500 (30% off di Mizan).
    2. Dunia Sophie Joestien Gaarder Rp 69.300 (30% off di Mizan).
    3. Girls in The Dark by Akiyoshi Rikako Rp 44.200
    4. Percy Jackson #4: Battle of Labyrinth Rp 41.300 (30% off di Mizan)
    5. Emmy and the Incredible Shrinking Rat by Lynne Jonell Rp 28.000 (saya beli ini asli karena cover)

    Oke, mengapa saya beli buku-buku Mizan walau diskonnya cuma sedikit (30% doank), karena saya nggak yakin macam Allegiant atau Percy Jackson yang sudah ada franchise filmnya bakal saya temui di obralan dalam jangka waktu dekat. Biasanya buku-buku yang sudah ada film itu, termasuk buku yang diburu, dan penerbit jarang memasukkannya ke cuci gudang dengan diskon gila-gilaan CMIIW.

    Sekian laporan buku baru di rak buku. 

    BOOK INTO MOVIES 2014: BATTLE OF TRAILER #1

    Bulan Mei ini saya seperti ngebut membaca buku plus mereview buku. Bagus sih tapi pasti bosan juga kalau blog isinya postingan review melulu. Bahkan beberapa waktu yang lalu Indah  bertanya, buku-buku apa saja yang niat saya baca untuk bulan ini alias kenapa postingan monthly theme saya kok nggak ada lagi dari blog. 
    Sejak Maret lalu, mood membaca saya agak kurang. Beberapa alasan ngeles saya adalah karena buku yang kebetulan saya baca di bulan Maret kurang bagus atau kurang memenuhi ekspektasi saya, alasan lain sibuk (biasa lah). Semua alasan itu memang benar, walau mungkin alasan paling utama, saya sendiri yang kurang ngepush diri saya untuk membaca, karena jelas untuk melakukan hal-hal lain saya ada waktu. 
    Tapi rencananya bulan Juni ini saya mau kembali memposting monthly theme di blog ini. Selain itu, saya mau mencoba kembali mengaktifkan Inter-blogger. Hanya saja kapan aktifnya saya belum tahu, secara fitur Inter-blogger butuh keikutsertaan blogger lain. 
    Ok, back to topic. Tahun 2014 ini, keinginan para pecinta buku untuk melihat visualisasi dari beberapa buku akan kesampaian karena ada cukup banyak film yang diangkat dari buku akan tayang di layar besar pada tahun 2014 ini. #Horreee Mungkin seharusnya saya buat postingan ini pada awal tahun, tapi kalau buat pada awal tahun juga beberapa trailer belum muncul. Bahasan yang saya bahas di sini hanya untuk trailer-trailer yang filmnya belum tayang di bioskop saja (hingga postingan ini dibuat), jadi macam Divergent, Vampire Academy tidak akan saya bahas lagi, karena sudah lewat.

    Battle of Trailer #1: The Fault In Our Stars vs If I Stay



    Mengapa? Karena keduanya sama-sama diangkat dari buku Young Adult. Karena keduanya sama-sama berjenis drama realistis dan romance. Karena kedua-duanya sama-sama dibilang sebagai tear-jerker alias bikin termehek-mehek. Karena kedua trailer sama-sama diakhiri dengan lagu. TFIOS diakhiri dengan lagu What You Wantednya One Republic. Sedangkan If I Stay diakhiri dengan lagu Say Somethingnya A Great Big World ft Christina Aguilera. Eniwei, lagu yang Say Something itu cocok banget sama cerita If I Stay.

    Pertama: The Fault in Our Star by John Green. Kebetulan bukunya sudah saya review, klik sini.

    Tingkat kemiripan antara trailer dengan buku: 90%

    Apa trailernya membuat saya ingin menonton filmnya? Ya. Pendapat saya soal trailernya cukup bagus untuk ukuran film drama. Narasi Hazel (Shailene) dengan suaranya yang bergetar cukup menggambarkan seperti apa kondisinya. Dan saya termasuk yang awalnya sempat meragukan aktor Ansel Elgort dapat berperan sebagai Gus, namun setelah melihat trailernya, keraguan saya langsung gugur seketika. Ansel tampak pas sekali memerankan Augustus Waters. Oke mungkin komentar saya masih kepagian mengingat saya hanya menilai dari trailer bukan film utuh. Tapi suara deep manly-nya memang sangat romantis saat berkata, “And, I’m in love with you Hazel Grace.” (Kapan coba ada yang bilang, ke saya, and I’m in love with you, Lina #apasih)

    Kapan tayang: Bulan Juni di Amerika, tapi dari informasi yang saya dapat, untuk Indonesia baru tayang pada bulan Agustus CMIIW.

    Kedua: If I Stay. Yang ini juga bukunya sudah saya review, silakan klik sini.

    Tingkat kemiripan antara trailer dengan buku: 70%

    Apa trailernya membuat saya ingin menonton filmnya? mungkin DVD cukup. Beberapa orang mungkin sudah terlanjur mengenal image Chloe Grace Moretz sebagai si cewek jagoan dalam Kick-Ass atau Vampire pembunuh dalam Let Me In. Tapi tampang Chloe menurut saya termasuk lembut sih. cocok-cocok saja sebagai Mia, walau kalau berdasarkan trailer, sepertinya Chloe masih harus lebih gemulai lagi termasuk cara berbicaranya. Sedangkan untuk pemeran Adam Wilde, kebalikannya Ansel Elgort, kalau di foto Ansel tampak biasa saja tapi langsung jadi keren saat berakting. Tapi untuk Jamie Blackley, hmmm apa potongan rambutnya yang membuatnya kurang cakep (IMO), tapi saya berharap lebih gahar karena Adam itu kan rocker (walau bukan tipe alpha rocker). Karena kalau di foto, Jamie Blackley itu keren, tapi saya melihatnya dia lebih pantes berperan jadi cowok nerd daripada rocker.  Terus temannya Mia Hall si Kim, kenapa rambutnya nggak dikepang?

    Kapan tayang: Bulan Agustus, untuk Indonesia tanggalnya masih TBA.

    Jadi siapa pemenangnya?

    Pemenang: The Fault In Our Stars. (karena hanya berdasarkan trailer saja, feel sedihnya sudah terasa, belum lagi movie poster TFIOS yang sweet banget. Kalau If I Stay, trailernya agak kalem menurut saya). jadi trailer TFIOS menang karena meninggalkan kesan lebih kuat.

    Sebenarnya saya mau membahas 2 trailer lagi, tapi ternyata saya gagal menyimpan video yang sudah di unduh. Jadi mungkin saya akan lanjut di postingan berikutnya.

    BOOK HAUL MARET (DAN SEDIKIT APRIL)

    Tidak terasa sudah bulan April dan bahkan bulan April pun akan masuk ke pertengahan. Waktu berjalan sungguh cepat.


    Book haul ini mungkin yang terakhir untuk saya. Rasanya bulan depan, saya tidak akan mengepost book haul lagi. Karena saya mau fokus mengejar ketinggalan baca saya sejak bulan Maret. Banyaknya event di bulan Maret, membuat kemampuan baca saya yang lamban menjadi semakin lamban. Bayangkan, saya hanya membaca 3 buku saja selama bulan Maret. Tambah lagi ketiga buku yang saya baca juga tidak sesuai dengan yang saya harapkan jadi saya harus memaksa diri menyelesaikannya. Belum lagi mood baca yang kembang kempis. Ah mohon maaf, sepertinya setiap kali menulis postingan non review pasti saya curhat terus ya. 

    Meski untuk bulan-bulan selanjutnya book haul tidak ada, tapi saya akan tetap adakan postingan non review minimal 1 setiap bulannya (tetep donk, curhat jalan terus). Namanya apa, belum saya pikirkan. Sepertinya saya mulai ngelantur dari tujuan semula. Mending langsung saja pamer berapa timbunan buku yang saya dapat selama bulan Maret hingga awal April ini. 
    Buntelan dari Mbak Maria Hobby Buku dan Mbak Ally, sebagai hadiah untuk para pemenang Fantasy Reading Challenge 2013. 
    Buntelan dari seorang teman blogger yang juga penggemar Enid Blyton, karena kebetulan bulan Maret kemaren saya berulang tahun yang ke, mmm, umur gak usah disebut yah. Inilah hadiahnya:
    Ini kertas kadonya yang kiyut. 
    Yaii, wishful wednesday saya berkurang 1. Saya suka banget sama hadiah buku dan postcardnya. Kebetulan belum pernah baca buku Stephen King. Sedangkan Wonderstruck adalah salah satu wishlist saya. Selain itu postcardnya cakep-cakep. Thank you so much. 
    Nah, buntelan sudah. Sekarang mari lihat hasil kekalapan saya: 
    Niat saya ke Mal Artha Gading cuma makan dan cari origami. Tapi malah ketemu obralan >_< dan inilah yang saya beli. Keempat buku di atas seharga @ Rp15.000. 
    1. Winter Dreams by Maggie Tiojakin, ehem kalau ini emang sudah masuk wishlist saya. 
    2. The King of Attolia, masih kurang buku keduanya nih. 
    3. Kira-Kira by Cynthia Kadohata, buku pemenang Newbery dan rating cukup bagus di gutrits, murah, alasan apa saya tidak membelinya?
    4. Aerial by Sitta Karina, ehem teenlit memang not my cup of tea tapi saya penasaran sama tulisan Sitta Karina dan saya malas membaca Magical Sierra yang panjang dan berseri, jadi pas ketemu buku satuan dan murah, mengapa tak dicoba. 
    Oke, saya akui, saya termasuk yang terpancing sama rangkaian diskon ultah GPU akhir Maret kemaren. Di mana semua buku terbitan KG grup diskon 30%, dan inilah alasan ngeles saya:
    1. Triangular Labyrinth by Lommie Ephing Rp 35.000 (30% off dari Rp 50.000). Saya pernah janji akan membantu supaya genre fantasi lokal bisa berkembang. Salah satu caranya dengan membeli buku fikfan Indo (fiksi fantasi Indonesia). Dan memang ada beberapa genre fikfan lokal yang terbit sebulan ini, tapi meski begitu, saya tetap melihat temanya secara keseluruhan. Yang temanya teenlit biasanya saya pass. Kebetulan dari semua fikfan Indo, buku ini yang paling menarik minat saya untuk membacanya, karena tema keluarga. 
    2. Teater Boneka Rp 42.000 (30% off dari Rp 60.000), ini buku dari proyek Gramedia Writing Project. Yah penasaran juga baca buku ini, sekaligus mau lihat gaya penulisan dari 3 penulis berbeda. 
    3. The Screaming Staircase (Lockwood & Co #1) Rp 49.000 (30% off dari Rp 70.000), Jonathan Stroud itu pengarang favorit saya, jadi saya rela deh beli bukunya tanpa tunggu obralan. 
    Ok, mungkin bulan depan, ketiga buku-buku di atas bisa masuk list baca saya. Sekali-kali saya juga mau baca buku yang fresh from the oven. 


    Tiap kali kopdar sama anak-anak BBI, pasti pulangnya bawaan lebih berat (_ _”) Benernya buku-buku ini sudah lama dibeli, tapi baru awal April ini dipindah tangan ke saya. 
    Titip beli sama Indah Buku :
    1. Ke Bukit Billycock by Enid Blyton Rp 10.000
    2. Petualangan di Sirkus Asing by Enid Blyton Rp 15.000
    3. Petualangan Sherlock Holmes by Sir Arthur Conan Doyle Rp 15.000
    4. Petualangan di Kapal Pesiar by enid Blyton Rp 15.000
    5. Thanks for The Memories by Cecilia Ahern Rp 15.000
    6. Thief by Megan Whalen Turner Rp 22.500
    7. The Magician’s Elephant by Kate DiCamillo Rp 7.500
    8. Daughter of Fortune by Isabel Allende Rp 30.000
    Titip beli sama AJBooks
    1. A Time to Kill by John Grisham Rp 20.000
    2. The King of Torts by John Grisham Rp 15.000
    Swap sama sama Riri dan hibahan dari Mbak Dewi. Akhirnya seri COAD saya lengkap. Thanks untuk Riri dan Dewi. 
    1. Wolf Brother by Michelle Paver
    2. Out Cast by Michelle Paver. 
    Kalau yang ini saya beli di KGF (Kompas Gramedia Fair) kamarin.
    1. Hetty Feather by Jacqueline Wilson Rp 30.000
    2. Murder on The Orient Express Rp 15.000
    Kali ini saya coba beli buku berbahasa Inggris di Books & Beyond. Selain karena special pricenya yang menggiurkan, saya penasaran sama temanya. Terutama The Atonement Child yang bertema kelam yaitu perkosaan dan aborsi. Eniwei, saya penasaran sama 2 Christian fiction ini. 
    1. The Atonement Child by Francine Rivers Rp 50.000
    2. Just Beyond The Clouds by Karen Kingsbury Rp 33.000
    Terakhir, kali ini saya bukan beli kok. Statusnya cuma pinjaman:
    1. Goosebumps: Penemuan Profesor Shock by R.L. Stine. Sekalian untuk RC dengan tema baca buku masa kecil. Pinjam dari Joo
    2. Malaikat Jatuh by Clara Ng, pinjam dari Mbak Dewi
    3. Khokkiri by Lia Indra Andriana, pinjam sama Joo
    Nah, sekarang tinggal tanggung jawab saya, yaitu saya harus membacanya. Makanya untuk sementara ini saya akan usahakan fokus dengan urusan baca dan mengurangi online. 

    FEBRUARY BOOK HAUL: BANYAK TIMBUNAN? SENANG ATAU BEBAN

    So, my first random thought post for this year. Tenang, niat saya untuk konsisten memposting review masih kuat, tapi tidak apa-apa kan kalau sesekali diselingi postingan non review macam meme atau random thought 😛 #iyabilangajamaucurhat. Kebetulan Maret adalah bulan yang spesial untuk saya, selain itu Maret adalah bulan peralihan atau perubahan, dari musim dingin ke musim semi. Kalau untuk zodiac, pengulangan kembali suatu siklus dari dari zodiac terakhir (Pisces the eldest) ke zodiac awal (Aries the baby) jadi saya ingin membuka postingan di blog dengan sedikit opini tidak penting. #apahubungannyacoba




    Gambar buku-buku di atas adalah beberapa buku yang telah berhasil saya selesaikan sepanjang 2 bulan ini. Saya termasuk slow reader, jadi memang belum terlalu banyak buku-buku yang sudah berhasil saya baca selama 2 bulan. Dan itulah masalah saya, kemampuan saya membaca buku tidak sebanding dengan kemampuan saya membeli buku.

    Saya biasanya menyempatkan untuk membaca setiap malam, sedangkan pagi hingga sore tak memungkinkan karena harus bekerja. Malam pun terkadang suka digoda distraksi seperti internet dan nonton TV/DVD. hal ini ditambah dengan obralan buku yang kian marak akhir-akhir ini, baik di toko buku online maupun offline.

    Dan sebagai perempuan, saya juga paling nggak tahan kalau denger kata “sale”, dalam benak saya mikirnya, “Kapan lagi gue bisa dapat buku bagus dengan harga murah, belum tentu lain waktu bakal ketemu. Mending beli dulu, baca bisa belakangan.” Dan tanpa saya sadari tiba-tiba saja lemari saya sudah tidak muat menampung buku-buku timbunan tersebut. Itu baru masalah ruangan. Sekarang yang terpenting, “Kapan saya membaca semua buku-buku tersebut?”

    This is my situation, picture taken from here
    Alih-alih saya merasa senang dengan tabungan buku-buku tersebut, saya malah merasa beban, karena memikirkan harus membacanya, jadilah kegiatan membaca yang seharusnya santai dan menyenangkan jadi seperti terpaksa dan diburu-buru karena ingin menghabiskan timbunan, mengingat buku-buku baru akan terus bermunculan, sementara saya payah dalam manajemen waktu.

    Sekarang setiap melihat buku bantal alias buku-buku tebal, ada suatu perasaan zipper dalam diri saya, padahal dulu-dulu rasanya tidak seperti itu. Mungkin ini sudah pertanda agar STOP MENIMBUN BUKU.

    Eniwei, cukup sudah celotehan lebay saya, karena Aul sedang hiatus, jadi tidak ada BM, tapi saya tetap ingin mencatat buku-buku yang sudah saya beli. Tapi bulan Februari kemaren sedikit kok (serius).

    Beli di Bukumoo123:

    1. The Little Prince
    2. The Hobbit Grafik Novel
    3. Dongeng Grimm Bersaudara (ini asli dari Grimm, bukan retelling)
    Beli sama Mbak Maria, Hobby Buku:
    1. The Cuckoo’s Calling
    2. Hujan Bulan Juni (buat posbar BBI Maret yang temanya puisi)
    3. The Christmas Shoes
    Beli sama Babebuku :
    1. Kelas Memasak Lilian
    2. The Pelican Brief
    Beli memanfaatkan diskon 20% di GPU, Tiga Bianglala. 
    Sudah segitu doank, sedikit kan 😀 Target saya bulan Maret ini tidak mau beli apa-apa. Doakan saja semoga berhasil yah, sekiranya kalau beli, timbunan juga sudah harus berkurang. 
    Dan inilah timbunan yang rencana saya ingin kurangi untuk bulan Maret ini:

    1. The Street Lawyer (sebagai bagian dari event baca  buku-buku John Grisham yang di host sama Books To Share)
    2. Paris (sejauh ini RC yang masih belum sempat saya mulai cuma IRRC, karena itu saya rencana membaca Paris sebagai bagian dari IRRC).
    3. Explicit Love Story (mumpung mood Korea saya masih ada).
    4. Tiger’s Curse (buat nambah YARC).
    5. The Night Circus (orang bilang ini bagus kisah romance dan fantasi, 2 genre favorit saya, dan untuk mengetahuinya, maka harus dibaca sendiri).
    6. Good Omens (supaya bacaan saya tidak terlalu serius, harus diselingi juga dengan bacaan absurd macam Good Omens, hehehe).
      

    Liebster Blog Award

    Postingan ini saya buat dalam rangka tag Ren dari Ren’s Little Corner. Saya merasa tersanjung bisa diikutsertakan dalam permainan tag-ngetag ini 😛 

    Jadi aturannya satu orang nge-tag 10 orang untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh orang yang nge-tag dan 10 orang ini juga harus memberikan 10 fakta acak tentang dirinya, lalu 10 orang ini harus nge-tag 10 blogger lain untuk hal yang sama. Jadi sejenis permainan berantai. Karena saya kena tag dari Ren, maka saya jawab pertanyaan Ren. 
    1. Buku apa yang lagi kamu baca sekarang?
    Lagi baca buku Roses Are Red karya James Patterson. Buku ini saya baca dalam rangka baca bareng BBI bulan Desember yang bertema buku-buku detektif. Tapi apa mau dikata, buku yang seharusnya selesai baca minggu kemaren, masih belum selesai juga sampai hari ini, dan baru 50% bacanya, kayaknya baca tema detektif juga butuh kesabaran, hehehe.

    2. Seberapa penting cover buku untukmu?
    Untuk saya bisa 50% pentingnya. Eleanor and Park waktu tahu mau ada terjemahannya senang banget tapi kesenangan itu langsung terjun bebas saat melihat covernya yang ngga banget dan saya memutuskan untuk menabung dan beli versi asli. 


    3. Sebutin dong buku termurah yang kamu beli tahun ini?

    Mungkin buku tipis karangan Mira W, saya lupa judulnya, harganya Rp 5000. Tapi kalau untuk harga dan tingkat popularitas suatu buku, maka saya sematkan untuk Savvy. Buku itu masih baru (terbitan 2013), kualitas masih segel walau segelnya nyaris lepas dan saya dapatkan cuma seharga Rp 7.500 di Gramedia Shocking Sale. 

    4. Ikutan reading challenge tahun ini? Ada berapa challenge yang kamu ikuti?
    Total ada 4, Goodreads (target 50 buku dan berhasil baca 53 buku), RC Fantasi mbak Maria dan 2 RC dari blog Ren. Tiga RC berhasil dan 1 gagal, hehehe. 
    5. Buku apa yang menurutmu terjemahannya ngga banget?
    Ada 2 nominatornya. Yaitu Flipped dan The Fault In Our Stars. Flipped terlalu gaul terjemahannya dengan bahasa cemen, lebay, ngeh dan TFIOS terlalu kaku, saya masih ingat kacamata matahari dan taman bermain bertema 😀
    6. Lebih suka nunggu versi terjemahan atau langsung baca versi originalnya?

    Bahasa Inggris saya pas-pasan dan saya terlalu malas untuk buka kamus, jadi terjemahan. Tapi kalau cover terjemahannya jelek dan terjemahannya juga kaku, mungkin saya akan baca versi asli. 

    7. Sukaan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga?
    Sudut pandang orang  ketiga, karena penulis berkuasa di 3rd person POV. Kalau sudut pandang orang pertama, kadang suka terlalu melankolis, terlalu egois, terlalu ini dan itu. Terlalu serba tokoh utama. 

    8. Romance atau fantasy?
    God knows how much I love those two.  Saya ini omni reader, walau awal-awal saya suka romens dan fantasi tapi makin hari, makin luas genre bacaaan saya, mungkin balik karena saya ini orangnya bosenan dan selalu kepengin mencicipi segala jenis bacaan. 

    9. Siapa nama tokoh dari novel fiksi yang paling kamu sukai tahun ini?
    Nama yah? Saya suka Karou dari Daughter of Smoke And Bone. Karou artinya harapan. Saya juga suka nama cowok Karou, yaitu Akiva.
    10. Dan siapa juga nama tokoh yang kamu paling ngga suka?
    Setelah mikir sejenak, saya rasa Po dalam Graceling. Mungkin kalau Po ini nama seekor hewan, saya  tidak akan cerewet. Bahkan kalau Po nama seorang figuran  yang tidak menonjol, saya tidak akan cerewet. Tapi Po adalah nama Pangeran dan love interest dari tokoh utama.
    Nah, sekarang pertanyaan dari saya untuk 10 blogger yang akan saya tag 😛

    1. Siapa karakter paling menyebalkan yang pernah kamu baca selama ini?
    2. Sebutkan 1 buku yang menurut kamu overrated?
    3. Sebutkan 1 buku yang menurut kamu underrated?
    4. Apakah tahun ini ada buku yang gagal diselesaikan? Mungkin bukunya tidak sesuai harapan, terlalu membosankan, dll.
    5. Genre buku favorit kamu?
    6. Pernahkan kamu mengalami book hangover dan buku apa yang berhasil membuatmu mengalami hal tersebut?
    7. Berapa rata-rata buku yang mampu kamu baca dalam sebulan?
    8. Apakah ada karakter pendukung yang menurut kamu lebih keren dari karakter utama?
    9. Selama mereview, pernah nggak, ketemu buku yang merasa sulit di review?
    10. kamu termasuk penimbun buku atau tidak? Seberapa parah kalau lagi ada obralan?
    Sepuluh fakta tentang saya:

    1. Saya anak sulung dari 2 bersaudara.
    2. Saat saya sedang bad mood atau marah, saya punya sikap jelek seperti kalajengking yang suka menyengat bila saya diganggu.
    3. Saya selalu kesulitan dalam memilih menu makanan kalau ke restoran.
    4. Saya orangnya suka plin plan kalau disuruh memilih
    5. Saat pagi dan siang, saya suka mengantuk, sementara malam hari saat mau tidur, otak saya suka jadi aktif dan bikin susah tidur.
    6. Saya sulit berbaur dengan lingkungan baru, apalagi kalau lingkungan itu tidak nyaman untuk saya.
    7. Saya ini makannya sedikit tapi saya punya sifat pengin mencicipi semua makanan yang ada, hehehe.
    8. Saya bukan tipikal “morning person”.
    9. Saya suka absent-minded, makanya saya tak suka diganggu kalau melakukan sesuatu, karena bikin saya hilang fokus. 
    10. Salah satu sifat jelek saya lagi, saya bisa memaafkan tapi saya tidak bisa melupakan. 

    Sepuluh Blogger yang saya tag adalah:

    1. Indah Book’s Dreamland
    2. Mari Kita Membaca
    3. My Heaven on Earth
    4. Orinthia’s Bookshelf
    5. Tea Time and Books
    6. The Read Things
    7. Luckty Si Pustakawin
    8. Me: Book Admirer
    9. I Prefer Reading
    10. The Little Present

    BTW, postingan ini sifatnya senang-senang saja, tidak ada batasan waktu, tidak ada keharusan ikutan posting kalau sedang sibuk dan tidak mau, tidak ada keharusan nge-tag juga kalau cuma mau posting untuk diri sendiri saja. 

    Book Kaleidoscope 2013 – Day 5 : Top Five Most Favorite Books

    Akhirnya sampai juga di hari terakhir tahun 2013, terlepas dari masalah pribadi dalam kehidupan yang tidak bisa dihindari, namun berbeda dalam hal perbukuan, tahun ini saya merasa menanjak dalam urusan baca, nulis dan buku. Dan semuanya thanks to BBI atau Blogger Buku Indonesia. Saya dapat banyak  teman, saya jadi tahu buku-buku bagus dan saya jadi serius menjalankan blog. 

    Ini adalah postingan terakhir saya di tahun 2013 ini dan masih lanjut dari tema Kaleidoscope 2013 yang Top Five. Untuk hari ke-5 ini dan juga postingan terakhir saya tentang Book Kaleidoscope 2013, adalah tentang 5 buku favorit kita selama tahun 2013. 

    Yang pertama jadi acuan saya untuk buku favorit adalah buku-buku yang saya labeli bintang 5 dan saya baru sadar, kalau semakin lama, saya semakin pelit kasih bintang dalam buku-buku yang saya baca, mungkin karena saya orangnya bosenan. Dari 5 buku itu, 3 di antaranya buku anak-anak dan 4 di antaranya mempunya unsur fantasi. Selera memang tak pernah bohong 😛

    Inilah 5 buku terbaik versi saya yang saya baca tahun ini:

    5. 


    The Ring of Solomon (Bartimaeus #4). Alasan saya sangat subyektif, karena saya penggemar jin narsis bin lebay tersebut. Satu-satunya buku yang catatan kakinya selalu bikin saya ngakak guling-guling. 

    4. 

    Where The Mountain Meets The Moon. Ceritanya, pesan moralnya, unsur mitologinya, unsur kulturalnya dan juga unsur ilustrasinya yang indah. Bagaimana mungkin saya bisa tidak memasukkannya dalam 5 buku favorit saya. 

    3. 


    Nobody’s Boy. Buku ini mengajarkan tentang ketabahan dalam setiap situasi. Saya bingung, harus berkata apa, pokoknya saya suka buku ini.

    2. 


    The Hobbit. Awalnya saya sempat cemas kalau buku ini akan seperti The Lord of The Ring, yang hingga saat ini masih gagal saya baca. Tapi ternyata sama sekali tidak, buku menyenangkan dan mengalir. Selain itu saya suka dengan karakterisasi para tokohnya yang ditulis oleh Prof. Tolkien

    1. 

    The Palace of Illusions. Buku yang sangat saya rekomendasikan bagi mereka yang mengaku berjiwa feminis. 

    Nah itulah 5 buku favorit saya untuk tahun 2013. Sampai jumpa tahun depan dan juga saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2014

    Book Kaleidoscope 2013 – Day 3 : Top Five Worst Book Covers

    Saya bikin ini karena melihat postingan Mbak Sulis dari blog Kubikel Romance. Yah, semoga saja Mabk Fanda tidak keberatan. Menurut saya memang selain yang menurut kita bagus dan kita suka, kita juga harus membuat yang sebaliknya, yaitu yang kita tidak suka. Dan memang ada beberapa buku yang bikin saya manyun saat melihat cover terjemahannya.  Sebenarnya cuma ada 4, yang nomor 5 menurut saya tidak jelek hanya agak kurang sesuai sama konteks buku autobiografi.
    Langsung saja, saya mulai 5 sampul buku yang menurut saya, seharusnya bisa lebih baik:
    5. 
    Sebenarnya tidak jelek, hanya saya kurang sreg sama gambarnya untuk sebuah buku berjenis memoar. Tambah lagi Anne terlihat pucat sekali seperti orang sakit di sampul tersebut. Kalau untuk masalah judul yah, saya tidak akan komentar karena itu semua keputusan penerbit. 
    4. 
    Bayangan malaikat hanya dengan sayap putihnya. Entah ya, tapi saya mendapatkan kesan ‘ngasal’ dari penerbit saat menerbitkan buku ini. Seolah covernya dicomot dari DeviantArt  seseorang lalu diedit sedikit dengan photoshop
    3. 
    Sayang sekali buku sekeren The Fault In Our Stars harus mempunyai desain cover seadanya yang mirip coretan anak-anak, ditambah lagi dengan terjemahan yang kaku. Seandainya saya sudah punya buku aslinya, saya rasa saya akan taruh buku ini di rak “jual/sumbangan/giveaway”. 
    2. 
    Mungkin penerbit ingin menonjolkan tema dystopia dengan membuat cover yang terkesan futuristik, tapi yang ada malah jadinya hmmm, kacrut. Tapi berbeda dengan The Fault In Our Stars, saya tidak ada masalah dengan terjemahan Delirium. Malah menurut saya salah satu buku terjemahan yang terjemahannya bagus, rapih dan luwes. 
    1. 
    Sampai sekarang, saya masih manyun kalau lihat cover buku ini. Warnanya saling tabrakan dan juga sangat terkesan norak. Padahal cover aslinya tuh keren banget. Kadang kala ingin rasanya saya print cover aslinya dan saya tempel di buku terjemahannya. Saya tidak tahu apa yang ada di kepala tim penerbitan saat memutuskan untuk memakai gambar tersebut sebagai sampul buku. 

    Book Kaleidoscope 2013 – Day 3 : Top Five Best Book Covers

    Saya rasa tema cover buku akan selalu jadi tema yang disukai, karena walaupun kita terus diingatkan untuk tidak melihat buku dari covernya, tapi tidak bisa dipungkiri kalau cover memegang peranan vital dalam penjualan suatu buku. Saya jadi teringat akan suatu buku remaja yang ratingnya bagus dan berharap diterbitkan di Indonesia, tapi sesudah diterbitkan LOL yang ada banjir protes sana-sini gara-gara covernya yang ‘ngga banget’ dan saya pun yang tadinya berniat beli terjemahan, akhirnya memutuskan untuk menabung dan membeli buku aslinya saja karena, simply I hate the translation cover
    Tema ini agak mirip dengan Boookish Top Ten: 10 Best Cover. Jadi pilihan saya pun mungkin bakal banyak yang mirip-mirip. Hanya saja, untuk kaleidoskop, pilihan saya hanya menyangkut buku-buku yang saya baca di tahun 2013 saja. Jadi inilah Top Five Best Book Covers versi saya:
    5. 
    DAUGHTER OF SMOKE AND BONE. Saya selalu suka cover yang mempunyai latar belakang warna hitam. Walau dalam DOSB, lebih tepat disebut hitam kebiruan.  Tapi alasan utama saya memasukkannya dalam book kaleidoscope 2013, karena kesederhanaan covernya, yang hanya ada gambar bulu berwarna putih kebiruan yang tampak mengeluarkan asap. Bagi saya less is more
    4. 
    THER MELIAN – ANTHOLOGY. Alasan saya sederhana saja, karena saya suka warna biru, angkasa, latar malam dan gambar siluet 2 orang yang saling berdekatan, sehingga memberi kesan romantis. 
    3. 
    KRISTALISASI: SEPULUH KISAH VANDARIA SAGA.  Seandainya saya tidak tahu apa itu Vandaria, saya akan berpikir kalau buku ini sejenis walktrough game. Saya selalu suka buku yang covernya itu seperti anime, dan cover Kristalisasi memang tampak seperti anime. 
    2. 
    THE HOBBIT. Baiklah, saya memang sering bilang kalau saya nggak suka buku yang covernya dari cover film atau gambar orang. Tapi The Hobbit adalah pengecualian untuk saya. Karena saya suka dengan gambar Bilbo yang sedang membuka pintu, siap melangkah pergi keluar yang di hadapannya terhampar gambar pemandangan pedesaan yang indah dengan sinar matahari sore. Maksud saya, komposisi warna di covernya itu semuanya serba serasi. 
    1. 

    WHERE THE MOUNTAIN MEETS THE MOON. Rasanya salah bila saya tidak memasukkan cover buku ini ke book kalaidoscope 2013. Karena cover ini juga lahir langsung dari coretan tangan sang penulis. Sekali melihat cover ini, saya langsung tahu kalau ini akan bercerita tentang negeri Cina, karena ilustrasinya sangat mirip dengan lukisan klasik dari negeri tirai bambu tersebut, hanya saja dengan warna-warna yang lebih ceria dan cerah. 
    Mau ikutan Book Kaleidoscope 2013 juga? Lihat caranya di blog Fanda Classiclit